KEBAIKAN TAK TERDUGA


KEBAIKAN TAK TERDUGA

Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum!
(Roma 12:20)

Seorang utusan Injil sedang mengajarkan kebaikan kepada sekelas gadis-gadis kecil. Ia menceritakan kepada mereka tentang Yesus yang mengatakan bahwa seseorang yang memberikan secangkir air di dalam nama-Nya “tidak akan kehilangan upahnya” (Markus 9:41).
Hari berikutnya, utusan Injil itu mengamati sekelompok laki-laki yang tampak letih berjalan menuju alun-alun. Mereka menurunkan ransel mereka yang berat, dan duduk untuk beristirahat sejenak. Beberapa menit kemudian, tampaklah beberapa gadis kecil yang dengan malu-malu mendekati orang-orang yang terkejut itu dan memberi mereka semua minum. Kemudian mereka lari menghampiri si utusan Injil. “Guru!” teriak mereka, “kami memberi orang-orang itu minuman dalam nama Yesus.”Walaupun Markus 9:41 terutama diterapkan untuk menunjukkan kebaikan kepada orang-orang yang percaya di dalam Kristus, kita tahu bahwa kita harus “berbuat baik kepada semua orang” (Galatia 6:10) dan bahkan memberi musuh kita minum (Roma 12:20).
Dalam bacaan Alkitab hari ini, Daud mempunyai kesempatan untuk membalas dendam kepada Raja Saul (1 Samuel 26:9). Tetapi karena Daud menyembah Allah, ia menunjukkan kebaikan kepada raja itu.
Menunjukkan kebaikan yang tak terduga kepada orang asing atau musuh kita memang tidak selalu akan mengubah hati mereka. Namun cepat atau lambat, seseorang akan bertanya-tanya mengapa kita berbuat kebaikan, dan kita akan memiliki kesempatan untuk menceritakan Tuhan kita yang baik, bahkan terhadap para musuh-Nya (Roma 5:10)


SATU PERBUATAN BAIK MENGAJARKAN LEBIH BANYAK
TENTANG KASIH ALLAH DARIPADA BANYAK NASIHAT

PEMENANG...


Rom 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Tuhan aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Rom 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Tuhan: apa yang baik, yang berkenan kepada Bapa syurgawi dan yang sempurna.


Umat Pemenang – mempersembahkan dirimu sebagai;
1) Persembahan yang hidup (living sacrifice)
2) Persembahan yang kudus (holy sacrifice)
3) Persembahan yang berkenaan (acceptable sacrifice) dan inilah ibadah yang sejati.

BAGAIMANAKAH ini boleh terjadi?

1) Janganlah kamu menjadi serupa dunia (do not be conformed to this world)
2) TETAPI berubahlah oleh pembaharuan budimu. (but be transformed by the renewing of your mind)

Sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Tuhan;
1) Apa yang baik
2) Apa yang berkenaan
3) Yang sempurna.

Akhirnya, percaya bahawa diri kita adalah PEMENANG.

Roma 8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Popular Posts