Doa untuk Malaysia, 16 September

Dalam Kolose 4: 2 dikatakan, "Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur."

Rasul Paulus mengingatkan kita semua, untuk selalu berjaga-jaga, mengapa? Sekalipun posisi kita sebagai anak Allah, kita tinggal dalam dunia yang dikuasai si jahat (1 Yohanes 5:19). Maka kita harus senantiasa waspada. Iblis memiliki target untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan kita (Yohanes 10:10a). Dengan segala cara dia melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya. Karena itu memiliki sikap selalu berjaga-jaga sangat penting bagi setiap orang percaya. Apabila setiap orang percaya menyadari hal ini, maka dia tidak akan mudah jatuh dalam berbagai rayuan dan bujukan Iblis.


Daniel 11:32 menjelaskan, "Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin, tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan bertindak."

Orang fasik akan mudah digoncangkan karena mereka tidak mengenal Allah, mereka tidak mengerti dan tidak memiliki Firman Tuhan. Tetapi orang-orang yang mengenal Allah akan tetap kuat dan memiliki kesanggupan bertindak benar. Mereka adalah orang-orang yang tidak mudah digoncangkan sebab di dalam mereka ada Firman yang adalah Allah sendiri. Tindakan penting orang percaya dalam menghadapi keadaan dunia yang jahat ini bukanlah dengan kekuatan sendiri, atau dengan berbagai pengetahuan namun dengan berjaga-jaga melalui doa.

Doa merupakan jalan keluar bagi semua persoalan yang kita hadapi dalam hidup kita. Kita tidak akan pernah tahu sesuatu yang akan menimpa kita atau apa yang akan terjadi di depan kita. Kita pun sering tidak menyadari betapa banyak kekurangan maupun kelalaian kita. Namun semuanya itu dapat kita atasi lewat doa. Doa dapat berfungsi sebagai alat deteksi rohani kita, di mana lewat doa kita miliki kepekaan dan mudah mengerti hal-hal yang bersifat rohani yang disampaikan Tuhan buat kita. Di dalam doa juga kita akan lebih mengenal sifat-sifat Allah lebih mendalam dan kita akan lebih memahami isi hati-Nya.

Kita hidup di zaman akhir, di mana Iblis semakin gencar melaksanakan berbagai strateginya untuk menjatuhkan setiap orang percaya. Hari-hari ini serangan Iblis yang paling berbahaya (bahkan lebih berbahaya dari virus HIV) untuk menghancurkan gereja Tuhan adalah lewat 'virus kecewa' dan 'virus sakit hati'. 

Kedua virus ini tidak kelihatan tetapi kalau dibiarkan akan melubangi/merongrong kehidupan kita. Oleh sebab itu berjagalah-jagalah serta bertekunlah di dalam doa, supaya dengan doa, lubang-lubang yang ada dalam hati dan di dalam hidup kita tertutup oleh kasih Allah.

Keadaan dunia yang kacau balau dan semakin bergejolak, serta kabar tentang deru-deru perang, tingkat kejahatan yang semakin meningkat, belum lagi keadaan perekonomian yang tidak menentu serta moral manusia yang semakin menurun, mendorong kita untuk tidak berpangku tangan.

Mari kita ubah cara doa kita dengan lebih tekun lagi berdoa, berdoalah sampai sesuatu terjadi

Bila kita ingin melihat perubahan terjadi dan hari-hari yang kita lewati diwarnai dengan sukacita serta penuh damai sejahtera, maka kita harus lebih bertekun dalam doa. Ubah doa yang biasa-biasa dengan doa yang tekun dan lebih bersungguh-sungguh. Marilah kita teladani Elia, manusia biasa yang memiliki doa luar biasa. Doanya sanggup mengubah keadaan di sekelilingnya bahkan membawa bangsa Israel kembali kepada Allah. "Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya" (Yakobus 5:17-18). Tuhan Yesus memberkati. *

No comments:

Post a Comment

Popular Posts