Tuhan mengatur langkah orang percaya.

Dalam 1 Petrus 5:6-7 dikatakan: “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”

Hal yang paling penting dalam hidup setiap orang adalah bukan siapakah dia, apa yang dia miliki saat ini, tetapi kepada siapa dia bersandar. Kalau kita menyandarkan diri pada kemampuan kita, atau pada orang lain, maka kekuatan kita terbatas, namun kalau kita menaruh hidup dan impian kita dalam Tuhan, maka Ia akan mengatur semua perjalanan hidup kita kearah kejayaan kita.

KESOMBONGAN MENYEBABKAN LUCIFER JATUH

Bacaan: Amsal 16:18: Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.

Apa yang terjadi sebelum suatu kejatuhan seseorang? Jawapannya diberikan oleh seorang raja yang terkenal karena kearifannya iaitu raja Salomo dalam Amsal 16:18.
Kecongkakan dan tinggi hati merujuk kepada kesombongan seseorang. Kesombongan dapat didefinisikan sebagai bersikap angkuh, mengangkat diri di atas orang lain. Kesombongan dapat juga berarti rasa bangga atas keunggulan diri sendiri dan mengagungkan diri sendiri.
Kesombongan telah menyebabkan kejatuhan banyak orang, bahkan bukan cuma manusia tetapi malaikat Allah yang paling mulia sekalipun, yaitu Lucifer. Lucifer adalah kepala penghulu malaikat yang memimpin pujian penyembahan kepada Allah. 

Kasih Karunia Allah dan Keadilan Manusia [Matius 20:1-16]

Matius 20:1-16 : Perumpamaan tentang orang upahan di kebun anggur

Perumpamaan Tuhan Yesus tentang pembayaran upah pekerja kebun anggur sangat menusuk rasa keadilan diri saya sebagai manusia. Bagaimana mungkin orang yang bekerja sehari penuh dibayar sama dengan orang yang hanya bekerja beberapa menit saja untuk hari itu. Saya sama seperti para pekerja yang pertama, mempertanyakan keadilan kerja dari tuan yang empunya kebun anggur. Pertama kerana tuan tersebut membayar duluan mereka yang mulai bekerja belakangan, dimulai dari mereka yang baru bekerja pada jam 5 petang. Berikutnya adalah mereka yang lebih lama sedikit dari yang terakhir, dan seterusnya sampai kepada mereka yang mulai pertama bekerja yaitu bekerja sejak pagi-pagi sekali.

Proses pembayaran itu bersifat terbuka, telus, sehingga setiap orang dapat melihat apa yang dibayar kepada orang lain. Proses ini sudah tentu menimbulkan rasa iri hati dari mereka yang dibayar belakangan, yang timbul dari harapan untuk mendapat lebih banyak dari mereka yang dibayar lebih dahulu

Ada banyak pelajaran yang dapat kita pelajari dari cerita ini. Pertama kita selalu menuntut bila merasa diperlukan tidak adil. Walaupun dalam kenyataan apa yang kita terima itu sudah sesuai dengan persyaratan awal yang kita sepakati dengan orang lain, namun ketika kita mendapati bahwa ada orang lain mendapatkan perlakuan istemewa lebih dari kita, kita merasa tidak adil. Perasaan tidak adil itu timbul dari rasa iri hati terhadap orang lain. 

Popular Posts