Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang
memberi pertumbuhan.
Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau
yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam
maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya
sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah
ladang Allah, bangunan Allah.
Hujahnya
ternyata sederhana tetapi pemahamannya mendalam dan tetap relevan sepanjang
zaman. Memang ini adalah firman Tuhan sudah pasti Rasul Paulus menerima ilham
ini terus dari Tuhan.
Saya
tidak disini untuk membahaskan petikan firman ini cumanya saya mengajak saudara/I
seiman yang menelesuri apa yang dimaksudkan Rasul Paulus dari segi penginjilan.
Penginjilan
adalah suatu proses dan hasilnya terletak kepada kehendak Tuhan. Menjadi doa
kita seperti jadilah kehendak Bapa. Maka oleh sebab itu setiap kita mungkin berperanan
sebagai penanam benih injil, ada juga yang bertindak menyiram benih injil yang telah
ditanam itu dan yang empuNya ladang itu adalah Tuhan yang memberikan
pertumbuhan kepada benih yang ditanam dan yang telah disiram. Ini adalah
proses.