JALAN PULANG

Kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia (Filipi 2:15)

Penulis Anne Lamott mengisahkan seorang gadis kecil berusia 7 tahun yang tersesat di sebuah kota besar. Dengan cemas anak itu berlari mondar-mandir di beberapa ruas jalan, mencari tempat yang ia kenal. Seorang polisi melihatnya, menyadari kesulitan anak itu, dan menawarkan bantuan. Anak itu masuk ke mobil, dan sang polisi menjalankan mobilnya pelan-pelan menyusuri daerah itu. Tiba-tiba si anak menunjuk sebuah gereja dan minta turun dari mobil. Ia meyakinkan polisi itu, "Ini gereja saya. Saya selalu bisa menemukan jalan pulang dari sini."

Banyak orang berpikir gereja adalah lembaga kuno yang tak lagi relevan dengan dunia modern. Namun, saya yakin gereja yang setia mengajarkan Alkitab dan mewartakan kabar baik keselamatan melalui Kristus benar-benar memberi apa yang semua kita butuhkan untuk "menemukan jalan pulang".

Apabila gereja kita menjalankan fungsi yang diberikan TUHAN, maka para jemaatnya akan dengan rendah hati melayani dan memerhatikan satu sama lain, saling mendorong untuk mengikuti teladan Kristus (Filipi 2:1-11). Kelompok jemaat ini, lewat kata-kata dan hidupnya, juga menjadi penunjuk jalan bagi dunia yang tersesat menuju Yesus. Mereka melayani "seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan" (ayat 15,16).

Gereja yang mengajarkan kebenaran tentang Kristus tak hanya relevan, tetapi juga sangat diperlukan dalam dunia kita ini. Gereja ini dapat menolong orang-orang dari sepanjang zaman untuk menemukan jalan pulang ke rumah mereka - VG

GEREJA MENOLONG ORANG TERSESAT MENEMUKAN
JALAN PULANG APABILA CAHAYANYA BERSINAR TERANG.


BERAPA LAMA LAGI?

Ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya [Lukas 19:41]

Perlukan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan jawaban 'ya' dari seorang gadis. Seorang pria Wales jatuh cinta pada salah seorang tetangganya dan ingin menikahinya. Namun mereka terlibat pertengkaran, dan si gadis menolak untuk memaafkannya. Dengan rasa malu dan segan menghadapi wanita yang tersinggung itu, sang peminang yang gigih ini menyelipkan sepucuk surat cinta di bawah pintu rumah si gadis seminggu sekali.

Akhirnya, setelah 42 tahun berlalu ia memberanikan diri mengetuk pintu rumah wanita itu dan meminta wanita tersebut menjadi istrinya. Ia sangat gembira karena sang wanita menerima pinangannya. Mereka pun menikah pada usia 74 tahun!

Tuhan juga seorang kekasih yang gigih. Dari abad ke abad Dia mengutus para nabi untuk mencari umat Israel yang keras kepala. Lalu Allah mengutus Putra-Nya. Dalam Lukas 19 dikatakan bahwa ketika melihat kota Yerusalem, menangislah Yesus karena menyaksikan kedegilan hati mereka [ayat 41-44]

Namun Yesus tetap gigih mengasihi. Dia membuka jalan bagi perdamaian melalui pengurbanan-Nya di Kalvari yang memberikan penebusan. Hari ini Dia masih mengajak para pendosa untuk datang kepada-Nya, menerima-Nya secara pribadi sebagai Juruselamat, dan menikmati persekutuan yang intim dengan-Nya (Matius 11:28]

Jika Anda telah datang kepada-Nya, bersoraklah karena Anda telah menjadi milik-Nya. Tetapi jika belum, sadarilah bahwa waktunya bisa habis. Jangan terus-menerus menjauhkan diri dari Kekasih jiwa Anda tersebut. Percayalah kepada-Nya hari ini juga.

TUHAN SENANTIASA MENGETUK CUKUP KERAS
AGAR JIWA YANG MENCARI-NYA DAPAT MENDENGAR

Popular Posts