Apa yang kita pelajari melalui Petrus dan Yudas Iskariot ?

Petrus dan Yudas Iskariot dua-duanya adalah murid Yesus. Keduanya pimpinan dalam kelompok murid Yesus. Petrus sering menjadi sorotan karena memimpin murid-murid yang lain dan perkataannya banyak didengar oleh yang lain. Yudas juga salah satu pemimpin karena dia adalah murid yang dipilih Tuhan Yesus Kristus untuk memimpin dan dimuridkanNya.

Namun terjadi perbedaan yang jelas dalam babak akhir kehidupan keduanya. Petrus berakhir dalam kemegahan bersama Kristus, sedangkan Yudas nasibnya berakhir penuh tragis-bunuh diri dalam kehinaan. Kematian Yudas merupakan kisah bunuh diri yang paling dramatis dalam Alkitab. Yudas merupakan satu-satunya pengikut yang berakhir dengan bunuh diri karena penyesalan akan perbuatannya.

Saya berkongsi Kisah seorang Raja bernama Asa.

Ada seorang raja bernama Asa. Menjadi raja saat ayahnya Abia, raja Yehuda sebelumnya, meninggal. Abia ayah Asa adalah seorang yang jahat di mata Tuhan, karena ia tidak dengan sepenuh hati berpaut pada Tuhan. Karena itu, lama pemerintahan Abia sebagai raja di Yehuda hanya 3 tahun saja.

Namun Asa melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Ia mencari Tuhan dengan sepenuh hati, dan Tuhan memberkati dia sehingga ia menjadi raja selama 41 tahun lamanya.
Selama awal pemerintahannya, Asa mencari kehendak Tuhan dan ia memerintah rakyatnya untuk mengikuti Tuhan. Dia menghancurkan seluruh tugu-tugu berhala, ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pendupaan-pendupaan dari segala kota di Yehuda. Asa bahkan memecat neneknya dari pangkat ibu suri, karena neneknya itu membuat patung Asyera yang keji. Asa merobohkan patung yang keji itu, menumbuknya sampai halus dan membakarnya. Dikatakan dalam Pasal 16 ayat 17:”.... hati Asa tulus ikhlas sepanjang umurnya. 

Karena ketulusan hati Asa di hadapan Tuhan, maka Tuhan mengaruniakan keamanan dalam kerajaannya. Mengapa dikatakan demikian? Karena Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah. Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota, karena Allah mengacaukan mereka dengan berbagai kesesakan. (pasal 15 ayat 5-6).
Selain keamanan, Tuhan juga mengaruniakan kelimpahan kepada Yehuda. Selama pemerintahan Asa, ia dapat membangun dan memperkuat kota-kota dan memiliki angkatan perang yang cukup kuat.

Popular Posts