Saya berkongsi Kisah seorang Raja bernama Asa.

Ada seorang raja bernama Asa. Menjadi raja saat ayahnya Abia, raja Yehuda sebelumnya, meninggal. Abia ayah Asa adalah seorang yang jahat di mata Tuhan, karena ia tidak dengan sepenuh hati berpaut pada Tuhan. Karena itu, lama pemerintahan Abia sebagai raja di Yehuda hanya 3 tahun saja.

Namun Asa melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Ia mencari Tuhan dengan sepenuh hati, dan Tuhan memberkati dia sehingga ia menjadi raja selama 41 tahun lamanya.
Selama awal pemerintahannya, Asa mencari kehendak Tuhan dan ia memerintah rakyatnya untuk mengikuti Tuhan. Dia menghancurkan seluruh tugu-tugu berhala, ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pendupaan-pendupaan dari segala kota di Yehuda. Asa bahkan memecat neneknya dari pangkat ibu suri, karena neneknya itu membuat patung Asyera yang keji. Asa merobohkan patung yang keji itu, menumbuknya sampai halus dan membakarnya. Dikatakan dalam Pasal 16 ayat 17:”.... hati Asa tulus ikhlas sepanjang umurnya. 

Karena ketulusan hati Asa di hadapan Tuhan, maka Tuhan mengaruniakan keamanan dalam kerajaannya. Mengapa dikatakan demikian? Karena Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah. Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota, karena Allah mengacaukan mereka dengan berbagai kesesakan. (pasal 15 ayat 5-6).
Selain keamanan, Tuhan juga mengaruniakan kelimpahan kepada Yehuda. Selama pemerintahan Asa, ia dapat membangun dan memperkuat kota-kota dan memiliki angkatan perang yang cukup kuat.


Namun sebagai manusia kita tidak boleh mengandalkan kepada kekuatan diri kita untuk memperoleh keamanan dari musuh-musuh kita. Kita boleh memiliki kemakmuran, angkatan perang yang kuat, tetapi keselamatan dan keamanan adalah pemberian Tuhan. Kekuatan orang percaya bukan pada kemampuan dirinya tetapi hanya pada Tuhan.
Asa juga mengalami pencobaan. Meskipun ia memiliki angkatan perang yang cukup kuat, namun musuhnya datang dengan kekuatan yang lebih besar. Dikatakan bahwa angkatang perang Asa terdiri pasukan-pasukan dari Yehuda yang jumlahnya tiga ratus ribu orang yang membawa perisai besar dan tombak, dan yang dari Benyamin jumlahnya dua ratus delapan puluh ribu orang yang membawa perisai kecil, sebagai pemanah. Namun musuh Asa, Zerah, orang Ethiopia datang dengan membawa tentara sebanyak 1 juta orang dan dan 300 kereta perang.

Perbandingan kekuatan yang tidak sebanding ini mendatangkan ketakutan pada Asa. Namun Asa tidak menyandarkan pada kekuatannya sendiri. Ia datang dan berseru kepada Tuhan, Allahnya dengan berkata: 14:11 Kemudian Asa berseru kepada TUHAN, Allahnya: "Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini. Ya TUHAN, Engkau Allah kami, jangan biarkan seorang manusia mempunyai kekuatan untuk melawan Engkau!" 

Doa dan seruan Asa di hadapan Tuhan tidak sia-sia. Tuhan memukul kalah orang-orang Etiopia itu di hadapan Asa dan Yehuda. Orang-orang Etiopia itu lari, dikejar oleh Asa dan tentaranya. Dari orang-orang Etiopia tidak ada yang tinggal hidup, karena mereka hancur di hadapan Tuhan. Orang-orang Yehuda memperoleh harta rampasan yang sangat besar. Bahkan mereka mengalahkan semua kota di sekeliling Gerar, karena ketakutan yang dari TUHAN menimpa penduduknya.

Kekuatan manusia memang tidak ada arti di hadapan Tuhan. Kekuatan Zerah yang begitu besar itu hancur dalam waktu seketika tanpa ada korban di pihak orang Yehuda. Korban di pihak Zerah bukan hanya seluruh tentara yang berjumlah sejuta itu mati, tetapi kota-kota di sekitar Gerar juga ikut dikalahkan dan dijarah.

Dalam suasana penuh kemenangan tersebut Tuhan mengutus nabi Azarya kepada Asa untuk mengingatkan Asa dan seluruh rakyat Yehuda agar eforia kemenangan mereka jangan sampai menjadi pemujaan terhadap kemampuan diri sendiri. Bukan mereka yang mengalahkan Zerah dengan tentaranya yang sangat besar, tetapi Tuhan. Tuhan berfirman melalui Azarya kepada Asa dan seluruh penduduk Yehuda seperti tertulis dalam pasal 15 ayat 2 -4 sbb: "Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya. Lama sekali Israel tanpa Allah yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum. Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka.

Firman Tuhan mengingatkan Asa dan semua penduduk bahwa selama mereka tetap bersandar dan mencari Tuhan, maka Tuhan akan tetap bersama mereka, dan menjadi kekuatan mereka menghadapi musuh-musuh mereka. Namun bila mereka meninggalkan Tuhan, maka Tuhan juga akan meninggalkan mereka dan membiarkan mereka menjadi mangsa musuh-musuh mereka.

Tuhan juga mendorong mereka agar hati dan semangat mereka dalam mencari Tuhan tidak kendur atau padam. Karena usaha mereka itu akan mendapatkan upah dari Tuhan. Dalam pasal 15 ayat 7 dikatakan “..kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu.”

Upah bagi orang percaya adalah keselamatan dan berkat Tuhan dalam kehidupan mereka. Selama Asa dan rakyatnya terus mencari Tuhan dan mengikuti perintah-perintahNya, maka Tuhan berkenan kepada mereka dan melimpahkan mereka dengan keamananan dan kemakmuran. Seperti dikatakan dalam pasal 15 ayat 19:” Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa.”

Selama 35 tahun kerajaan Yehuda berada dalam keadaan aman dari peperangan. Suasana yang aman memungkinkan orang dapat hidup dengan perasaan aman dan tenteram.

Namun apa yang terjadi sesudah tahun 35 pemerintahan Asa?

Bukan hanya keadaan miskin yang sering membuat orang meninggalkan Tuhan, tetapi suasana aman dan tentram juga dapat menghasilkan hal yang sama. Kehidupan yang aman dan tentram, sering membuat orang lupa bahwa itu semua adalah pemberian Tuhan. Suasana yang aman dan tentram justru menggerogoti iman orang percaya.
Selama bertahun-tahun tidak ada musuh yang datang mengancam kerajaan Yehuda membuat Asa lupa akan Tuhannya. Ia membuat perjanjian-perjanjian dengan musuh-musuhnya termasuk salah satunya adalah dengan Benhadap, raja Aram yang berdiam di Damsyik.

Pada tahun ke-36 pemerintahannya, datang ancaman dari Baesa, raja Israel. Israel dan Yehuda sebenarnya berasal dari satu keluarga yang sama bahkan satu kerajaan yang sama. Mereka terpecah sesudah kematian raja Salomo.
Mengapa yang datang menyerang adalah raja Israel dan bukan Benhadap raja Aram? Pertama karena Asa telah mengadakan perjanjian dengan Benhadap tanpa seijin Tuhan. Kedua karena Asa dan penduduknya telah mulai menjauh dari Tuhan. Kehidupan yang aman dan tentram telah membuat mereka melupakan sumber penolong mereka.

Apa yang terjadi ketika raja Israel datang menyerang?

Karena sudah menandatangai perjanjian dengan Benhadap, maka Asa memohon pertolongan Benhadap disertai pemberian emas dan perak yang diambil dari Bait Suci. Ini merupakan kesalahan dan sekaligus kejatuhan Asa. Pertama ia bersandar kepada Benhadap raja Aram dan bukan kepada Tuhan. Kedua, ia mengambil apa yang ada dalam Bait Suci dan memberikannya kepada Benhadap, suatu perbuatan yang menghina Tuhan. Kita ingat raja Babel Belsasar pernah melakukan kesalahan yang sama ketika mengambil berbagai peralatan dari Bait Allah yang mereka rampas untuk dipakai pesta miras mereka. Apa yang terjadi Tuhan mengirim tangan yang menulis di tembok dan malam itu juga Belsasar mati dibunuh.


Benhadap memang membantu Asa dengan menyerang Israel sehingga raja Israel Baesa mundur dari menyerang Yehuda. Namun akibat perbuatan Asa ini, maka Benhadap raja Aram ini selamat dari tangan Asa. Tuhan sebenarnya ingin menyerahkan Benhadap kedalam tangan Asa, namun dengan perbuatannya ini membuat Benhadap selamat. 

Akibat perbuatan Asa ini Tuhan mengirim nabi Hanani untuk menyampaikan teguran kepada Asa seperti terdapat dalam pasal 16 ayat 9 sbb: “Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."

Mata Tuhan setiap hari menjelajah bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Betapa indahnya firman Tuhan ini. Kekuatan Tuhan yang maha dahsyat ingin diberikan kepada mereka yang bersungguh hati mencari Dia. Karena Tuhan itu setia pada firmanNya, maka firman ini tidak hanya berlaku bagi Asa tetapi kepada siapa saja yang mencari Dia dengan sungguh-sungguh.

Namun bagi Asa, Tuhan berkata, engkau telah berlaku bodoh. Tuhan menjadi kecewa dan undur dari padanya. Apa yang terjadi? Akibat Tuhan undur dari Yehuda, maka peperangan akan menjadi santapan Yehuda.

Mendengar teguran Tuhan melalui nabi Hanani, Asa bukannya bertobat dan memohon pengampunan dari Tuhan, ia malah menjebloskan nabi Hanani ke dalam penjara. Asa juga mulai menganiaya rakyatnya. Inilah yang terjadi bila kuasa Allah, bila Roh Allah, undur dari pada kita, maka yang ada hanya roh kejahatan yang menguasai kita. Kita mulai bertindak sebagai orang jahat, sewenang-wenang dan penuh kebencian dan kebengisan.

Pada tahun ke-39 pemerintahannya, Asa menderita sakit pada kakinya. Sakitnya ini tidak membuat Asa datang mencari pertolongan dari Tuhan, tetapi ia lebih mengandalkan tabib-tabib. Apa yang terjadi, sakitnya bertambah parah dan ia mati.

Itulah kisah seorang raja yang memulai karier pemerintahan bersama dengan Tuhan tetapi berakhir tragis dengan menolak Tuhan. Ia tak mampu menjaga imannya di hadapan Tuhan. Kebesaran, keamanan, ketentraman dan kemakmuran telah membuat ia lupa akan Tuhan, dan mengandalkan kemampuan diri sendiri. Akhir kehidupannya sangat tragis, mati oleh penyakit yang meragut nyawanya.

Apakah yang dapat kita pelajari dari kisah raja Asa ini?

Pertama, bila kita mengandalkan Tuhan, dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan, maka Tuhan akan berkenan menjadi Penolong kita. Tuhan berkenan memberikan keamanan dan ketenteraman dan kecukupan. Untuk setiap ancaman yang datang menimpa kita, kita tidak perlu takut atau kuatir, sebab Tuhan adalah kekuatan kita. Namun bila kita berbalik dari hadapan Tuhan, maka Tuhan juga akan meninggalkan kita. Ia akan mengambil Rohnya dari kita, dan hidup kita akan dipengaruhi oleh roh-roh kejahatan dan ancaman yang pada akhirnya akan menghancurkan hidup kita.

Perlu kita sedari bahwa mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada siapa saja yang dengan sungguh hati terhadap Tuhan. Firman ini tetap berlaku sampai saat ini, karena Tuhan itu setia terhadap semua firmanNya. Tuhan tidak pernah gagal untuk setia. Tuhan juga tidak pernah gagal dalam membantu orang-orang yang mencari Dia. 

Carilah Tuhan. Biarlah Dia menjadi Penolongmu setiap hari sampai akhir hidupmu, agar namamu tercatat dalam buku Anak Domba Allah. Tuhan memberkati kita semua.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts