Saya bersyukur
kerana walaupun topik pada anggapan saya ringan sahaja namun demikian ternyata
tanggapan saya silap, diskusi dan pertanyaan rohani sangat menarik sehingga
berlangsung lebih daripada masa yang ditetapkan.
Saya mulakan topik
kemurahan ini dengan membawa mereka kepada satu kunci utama iaitu
segala-galanya bermula daripada kemurahan hati Tuhan. Daripada kisah kain dan
habel di dalam kejadian 4, Tuhan berkenan kepada persembahan yang murni
daripada habel.
Saya juga
menyentuh ayat di dalam Maleakhi 3:10 yang selalu diguna pakai dalam menerangkan
hal-hal pemberian. Orang
Isreal pada zaman Maleakhi iaitu merupakan zaman setelah zaman pembuangan orang Isreal. Latar
belakang dari kitab Maleakhi ini merupakan lanjutan dari masa Zakharia
dan Hagai
di mana orang-orang Yahudi telah membangun kembali bait suci mereka. Namun demikian, Maleakhi sangat kecewa kerana dengan
sikap orang Isreal setelah kembali dari pembuangan menceritakan mengenai
kemurtadan Israel. Sikap ini ditunjukkan dalam persembahan Israel di
mana bangsa Israel tidak menyerahkan persepuluhan atau persembahan sebagaimana
semestinya. Hal ini berarti bahwa Israel telah merampas apa yang
menjadi milik Allah. Jadi, Maleakhi menulis pada petikan 3:10 menyeru supaya
orang Isreal pada ketika itu supaya bertobat dalam hal-hal pemberian.
Dalam
perjanjian baru, saya menyentuh dalam situasi rasul Paulus tentang pemberian
jemaat Tuhan di Filipi yang mendukung dan membantu pelayanan Paulus (Filipi
4:10-20). Walaupun tidak dinyatakan secara jumlah pemberian di dalam Perjanjian
Baru namun umumnya pada hikmat saya semakin kita mengalami kasih karunia Tuhan, semakin
kita giat memberi, semakin hati kita bersukacita dalam pemberian kepada Tuhan.
Didalam topik kedua iaitu kehidupan kerajaan Allah
saya mulakan dengan membawa diskusi mengenai kehidupan kita orang-orang percaya
sekarang samaada kita masih mengamalkan gaya hidup menurut hukum taurat atau
kita hidup dalam kasih karunia Tuhan. Di dalam Matius
5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku
datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan
untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Sesiapa yang masih hidup
menurut hukum taurat ternyata mereka menghina kematian Kristus, menghina
pergorbanan Kristus di kayu salib oleh kerana Yesus Kristus adalah kegenapan
hukum taurat. Kita hidup dalam kasih karunia Tuhan bukan juga menjadi alasan
kepada kita untuk berbuat dosa. Semakin kita memiliki kasih karunia Tuhan,
hidup kita semakin hari, harus semakin membenci dosa.
Kehidupan dalam
kerajaan Allah harus memberikan teladan, sikap dan karektor serupa dengan
Kristus (Filipi 2). Ketundukan kepada Allah, berhati hamba dan memiliki kasih
seperti mana Tuhan mengasihi kita semua.
Di akhir diskusi
dalam pembelajaran tersebut, orang-orang percaya harus bangkit mempertahankan iman
dan kedaulatan Allah bagi menyatakan kemuliaan Tuhan. Tidak boleh lagi terusan
bersikap pasif dan berdiam diri dalam menangani isu-isu yang mendepani
orang-orang percaya.
Segala puji dan
hormat hanya bagi Yesus Kristus selama-lamaya.
No comments:
Post a Comment