Iman adalah salah satu dari tiga elemen penting
dari keyakinan kristian iaitu iman, pengharapan dan kasih (1 Korintus 13:13).
Memang kita tidak pernah melihat Yesus dengan mata
kepala kita sendiri, tetapi ada saksi-saksi berupa para rasul yang telah
melihat dia. Selain itu ada lebih dari lima ratus orang yang juga telah melihat
Yesus sesudah Dia bangkit (1 Korintus 15:6). Kesaksian banyak orang yang telah
melihat Yesus secara langsung adalah suatu bukti nyata yang memberikan kita
dasar untuk percaya bahwa iman kita adalah iman yang nyata, bukan iman yang
kosong.
Namun keyakinan kepercayaan bukan berdasarkan iman
masa lalu. Iman kepercayaan kita adalah juga iman masa depan, iman kepada suatu
janji Allah di masa depan bersama Yesus. Suatu janji bahwa Yesus akan datang
kembali. Yesus bukan sahaja pernah hidup di masa lalu dan disaksikan oleh para
rasul dan saksi-saksi saja, tetapi Dia telah bangkit, naik ke surga, saat ini
duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dan akan datang kembali. Yesus menjanjikan
suatu kehidupan baru bila Dia datang nanti.
Namun apa hubungan masa lalu dan masa depan dengan
kehidupan kita masa kini? Meskipun Yesus telah naik ke surga, namun Ia hidup
dan berjanji akan terus mendampingi kita, Ia menyertai kita sampai akhir hidup
kita. Ia selalu memperhatikan kehidupan kita. Tidak satupun tantangan yang
dapat memisahkan kita dari kasih Yesus dan kasih Bapa kepada kita. Bila hidup
kita selalu menyandarkan diri kepada Yesus, maka tidak ada suatu kesulitan, tentangan,
atau pencobaan dapat menghancurkan kita.
Iman kita kepada Yesus adalah iman yang berdasarkan
bukti-bukti kesaksian masa lalu untuk menguatkan perjalanan hidup kita hari ini
ke masa depan berdasarkan janji Yesus kepada kita, suatu masa depan yang gilang
gemilang bagi orang-orang yang tetap tekun bersama Yesus sampai akhir hidupnya.
Iman adalah dasar kehidupan kita, karena iman
memberikan kita pegangan yang kuat dalam menghadapi setiap gelombang yang
menerpa kehidupan kita.
Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment