Lumrah manusia yang berada di dunia
ini, kita tidak dapat lari dari dipimpin dan menjadi pemimpin. Dari umur seawal
bayi sehingga menjadi dewasa kita dipimpin dan dipandu oleh kedua-dua ibubapa
sehingga kita boleh ‘berdiri atas kaki sendiri’ atau dalam erti kata lain dapat
berdikari tanpa dipimpin oleh kedua ibubapa kita. Setelah dewasa, dalam sedar
atau tidak kita belajar menjadi pemimpin kepada kita sendiri, dalam keluarga
atau dalam komuniti yang hampir dengan kita.
Hari ini juga kita menyaksikan rakyat
dipimpin oleh Ketua Negara, sesebuah syarikat dipimpin oleh pengurus dan dalam
gereja juga jemaat dipimpin oleh ketua gereja. Pemimpin boleh didefinisikan
sebagai seseorang manusia yang dilantik untuk berperanan mengurus sesebuah
organisasi atau institusi dalam suatu jangka masa yang panjang atau pendek. Apa
yang ingin kita bicarakan pada hari ini ialah dalam konteks kita sebagai
anak-anak Tuhan iaitu ‘PEMIMPIN YANG
DIPAKAI TUHAN LUAR BIASA PADA HARI INI?
Dalam membicarakan topik kepimpinan
banyak modul ataupun teknik yang ditawarkan oleh dunia pada hari ini, namun
demikian kita ingin melihat dari Alkitab gaya kepimpinan Nabi Nehemia sebagai
model yang boleh kita praktikkan.
Peribadi Nehemia
sebagai model.
Nehemia adalah salah seorang pemimpin
yang menginsipirasikan dalam Alkitab. Kalau kita selidik, kadangkala
kaedah-kaedahnya seperti tidak masuk akal, namun kaedah tersebut digunakan oleh
Tuhan untuk menghasilkan transformasi yang luar biasa dalam kehidupan bangsa
Israel dalam waktu yang singkat. Analisa atas keperibadian dan kaedah-kaedahnya
mengungkapkan bahwa kaedah yang dipakainya efektif hanya kerana kualiti
karakternya sendiri.
Nehemia seorang yang tekun berdoa dimana
hal tersebut menunjukkan kerendahan hati. [Nehemia 1:4-5]. Nehemia juga seorang
yang memiliki keberanian dalam menghadapi bahaya, peduli dan bertanggung jawab kepada
kesejahteraan orang lain, memiliki visi, dan dapat mengambil keputusan dengan jelas
serta seorang yang realistik.
Mari kita melihat gaya kepimpinan
Nehemia yang boleh dijadikan model kepimpinan pada hari ini;
(I)
BERINTEGRITI
Integriti iaitu mempunyai nilai-nilai
seorang pemimpin yang boleh dijadikan contoh. Nehemia adalah orang yang tekun berdoa.
Bagi Nehemia, doa merupakan bahagian sehari-hari dari hidup dan bekerja. Doa
adalah reaksi pertamanya apabila mendengar kesulitan bangsa Israel yang berlaku
di Yerusalem. Nehemia juga bukan orang asing di takhta kasih karunia. [Nehemia
1:4, 6; 2:4, 9; 5:19; 6:14, 22, 29].
Seorang pemimpin Kristian yang efektif
haruslah seorang yang sudah lahir baru dalam Kristus, yang bersih dalam hal
moral, dan menjaga kebenaran menurut tuntutan Tuhan. Kristus datang ke dunia
ini untuk membawa manusia dari kegelapan menuju terang. Kegelapan telah
melingkupi watakdan karakter manusia kerana Iblis yang senentiasa berusaha
terus untuk merosakkanmoral manusia. Tidak menghairankan jika ternyata pada
abad sekarang ini sudah terlalu banyak para pemimpin Kristian ataupun orang
bukan Kristian yang menyakiti hati rakyatnya dengan tidak menghiraukan lagi
tentang keadilan dan kesejahteraan. Salah satu sifat penting dari kepemimpinan
Kristian yang efektif adalah kemampuan untuk menyesuaikan bentuk keperibadian
seseorang dengan situasi tertentu. Karakter dan moral yang beransur rosak harus
dipulihkan melalui persekutuan dengan Tuhan Yesus supaya kembali bersih dan
dilayakkan untuk menjadi seorang pemimpin masyarakat.
(II) MEMPUNYAI VISI DAN MISI YANG
JELAS
Seorang
pemimpin harus mempunyai visi dan misi yang jelas. Kalau tidak maka seperti
kapal tanpa Nakhoda. Nahkoda kapal adalah orang yang bertanggung jawab
menentukan arah perjalanan serta menetapkan tindakan yang harus dilakukan.
Nehemia memiliki pandangan jauh ke
hadapan, ia tahu dan menyedari bahawa tentangan dari orang-orang tertentu pasti
akan muncul, jadi ia meminta surat-surat dari raja agar perjalanannya baik dan
ia mendapat sumber-sumber untuk menyelesaiakan tugas itu, “memasang balok-balok
pada pintu-pintu gerbang di benteng bait suci, untuk tembok kota” [Nehemia2:8].
Ia begitu cermat merencanakan perancangan atau strateginya. Nehemia
mengungkapkan visinya dengan istilah yang sederhana mungkin. Sasaran bangsa itu
adalah membangun dan membina kembali tembok Yerusalem.
Setiap bakal pemimpin seharusnya
memiliki satu visi. Visi menentukan seseorang pemimpin mengetahui sasarannya
dan tujuannya. Visi berhubung kait dengan menciptakan sesuatu yang baru, tidak
menghiraukan hal-hal yang telah berlalu, tetapi membina dasar pada hal-hal yang
telah berlalu dan hal-hal masa kini, muncul dengan realiti yang lebih baik,
daripada realiti yang ada sekarang. Bila diwujudkan secara penuh, visi membawa
kita lebih dekat kepada cita-cita kita. Visi memerlukan suatu tindakan nyata.
Pemimpin luar biasa bangun pada pagi hari dengan sebuah rencana dan melakukan
tindakannya. Mereka tidak memerlukan suatu kebenaran bertulis atau secara lisan
untuk melakukannya. Kepemimpinan adalah menghasilkan hasil. Visi kepemimpinan
adalah kemampuan pemimpin untuk melihat serta memahami keinginan suci yang
ditulis oleh Allah di dalam hatinya bagi organisasi serta kepemimpinannya.
Dalam visi itu ada kehendak Allah yang khusus bagi kepemimpinan seorang
pemimpin.
(III) SASARAN
DAN BERTANGGUNGJAWAB
Nehemia
memiliki sasaran dalam kepemimpinannya. Sasaran Nehemia adalah untuk membangun
kembali tembok Yerusalem yang telah runtuh dan terbakar [Nehemia 1:3; 2:17]. Nehemia mengajak penduduk dan mereka
menyokong serta membantunya. Namun dalam usahanya itu, ada tentangserta
rintangan yang dihadapinya. Rintangan yang Nehemia hadapi bukan sahajadari
kalangan luar, tetapi juga tentangan dari dalam.
Kita
lihat peribadi Yesus sendiri iaitu sasaranNya adalah berita baik keselamatan
dari Syurga dan Dia telah melunaskan atau meyelesaikan sasaranNya diatas kayu
salib. Yesus telah mempergunakan waktu dan kesempatan yang ada bagi
menyelesaikan sasaranNya.
Pemimpin yang
baik perlu mempunyai sasaran, mengapa?
Paling
sedikit ada tiga alasan, antara lain:
1. Pengarahan. Pemimpin memerlukan sasaran untuk mengarahkan kehidupannya. Tidak mungkin bagi seseorang untuk terus maju kearah tujuannya jika ia tidak mempunyai tujuan tertentu.
2. Kemajuan. Sasaran itu penting untuk menjamin agar ada kemajuan. Jika di gereja tidak ada sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sasaran utama, yang dapat dijadikan tujuan dan yang dapat diperjuangkan oleh segenap orang percaya yang tergabung dalam jemaat itu, maka program gereja itu mungkin kelihatannya seolah-olah sibuk tetapi sebenarnya tidak mengalami kemajuan apa-apa.
3. Hasil yang dicapai. Sasaran penting agar ada satu hasil yang dapat dilaksanakan sampai selesai. Jika tidak mempunyai sasaran tertentu maka tidak akan pernah diketahui berhasil atau tidak suatu program yang dilakukan.
(IV) TAAT MERENDAHKAN DIRI
Karakter kepemimpinan Kristen adalah
kesaksian dan pelayanan yang digerakkan oleh belas kasihan Allah. Dengan
sendirinya menuntut taat dengan kerendahan hati, bersedia untuk berkorban,
mengosongkan diri, menyangkal diri sendiri dan begitu rela mengutamakan
kepentingan orang lain. Itulah pemimpin yang berhati hamba.
Nabi Nehemia tahu dan sedar bahawa
banyak tentangan yang akan dihadapinya semasa dia memimpin pembinaan kembali
tembok Yerusalem [Nehemia 4:1-3]. Nehemia merendahkan diri di hadapan Tuhan
Allah dan meminta pertolongan.[Nehemia 4:4-5]. Seorang pemimpin pasti akan
berhadapan dengan orang-orang yang menentang usul untuk menciptakan sesuatu yang
berbeza. Konflik muncul ketika pemimpin harus membuat suatu pilihan. Konflik
dan tentangan juga akan muncul ketika seseorang membuat sesuatu perkara baru
yang akan mendatangkan kebaikan bersama, kerana pasti ada kelompok atau
peribadi yang akan merasa dengki dan tidak senang melihat orang melakukan lebih
daripada apa yang dia akan dan telah lakukan.
Kalau
kita lihat Yesus Kristus, kepemimpinanNya adalah pelayanan (Anak Manusia dating
bukan untuk dilayani tetapi melayani [Markus 10:45]. Gaya kepemimpinan Yesus
adalah menjadi seorang hamba, meski Dia sungguh memiliki semua kuasa dan
otoritas dari syurga.
Rasul
Paulus juga menyatakan didalam Filipi 2:6-9
Filipi
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan,
Filipi 2:7
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Filipi
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia,
Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib.
Filipi
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Kesimpulannya.
Dunia boleh menawarkan model-model
kepimpinan yang efektif dan berkesan namun demikian Alkitab kita yang
mengandungi kebenaran-kebenaran Tuhan juga memberikan motivasi dan inspirasi
tentang pemimpin yang yang dipakai Tuhan dengan luar biasa pada hari ini. Nabi
Nehemia adalah contoh dan teladan yang sangat baik untuk membantu membentuk
keperibadian pemimpin Kristian yang hebat dan luar biasa. Gaya kepimpinan Yesus
Kristus yang berhati seorang hamba adalah mengatasi segalanNya dan model
kepimpinanNya adalah dari Syurga dan sudah selesai bagi keselamatan saya dan
saudara/I sekalian. Amen.
~Robin Maramat, M.C.S~
Renungan pelajaran tentang kepemimpinan Nehemia yang sangat memotivasi
ReplyDelete